JAKARTA – Sutradara kenamaan Joko Anwar kembali mempersembahkan karya terbaru bertajuk Pengepungan di Bukit Duri atau dalam judul internasionalnya The Siege at Thorn High. Film ini menjadi proyek pertama Joko Anwar di luar genre horor setelah tiga film berturut-turut yang mengangkat tema tersebut.
Menariknya, Pengepungan di Bukit Duri juga menjadi kolaborasi perdana rumah produksi Come and See Pictures dengan studio besar Hollywood, Amazon MGM Studios. Hal ini menandai langkah besar perfilman Indonesia dalam kancah internasional.
Dalam keterangannya, Joko Anwar secara resmi mengumumkan jajaran pemain yang akan membintangi film bergenre action-thriller ini. Deretan aktor dan aktris muda serta senior terlibat dalam proyek ambisius ini, termasuk Morgan Oey, Hana Malasan, Omara Esteghlal, Endy Arfian, dan Satine Zaneta.
Sinopsis Pengepungan di Bukit Duri mengambil latar waktu tahun 2027 ketika kondisi sosial-politik Indonesia berada di ambang kehancuran akibat diskriminasi dan kebencian rasial. Di tengah situasi yang genting ini, seorang guru pengganti bernama Edwin, yang diperankan oleh Morgan Oey, mulai mengajar di SMA DURI—sekolah khusus untuk siswa bermasalah.
Ketegangan memuncak ketika sekolah tersebut berubah menjadi lokasi pengepungan yang penuh kekerasan. Edwin dipaksa menghadapi situasi hidup dan mati, mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan diri dan para siswa.
Selain Morgan Oey, film ini juga dibintangi oleh Fatih Unru, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, dan Bima Azriel. Jajaran pemain yang beragam ini dinilai mampu merepresentasikan karakter-karakter kuat yang dibutuhkan dalam narasi film.
Proses syuting Pengepungan di Bukit Duri telah rampung pada tahun 2024. Film ini dijadwalkan akan tayang di bioskop pada 17 April, 2025, menjadikannya salah satu film Indonesia yang paling dinantikan di tahun ini.
Dengan genre yang berbeda dari film-film sebelumnya, serta kerja sama dengan studio internasional, Pengepungan di Bukit Duri diyakini akan membawa warna baru dalam perfilman Indonesia sekaligus memperluas jangkauan pasar film nasional ke dunia internasional.