partikel.id / Gaya Hidup / Meal Sequencing: Urutan Makan Sederhana yang Kian Disorot Peneliti

Meal Sequencing: Urutan Makan Sederhana yang Kian Disorot Peneliti

-

WIB

Alda Alviani Tim Redaksi
Ilustrasi seseorang yang tengah makan dan menerapkan meal sequencing
Ilustrasi Seseorang yang Menerapkan Meal Sequencing. Foto: Pixabay/Joanna Wielgosz

Jakarta, partikel.id – Ketika ingin menjaga pola makan, sering kali yang terlintas di pikiran banyak orang adalah menghitung kalori, menghindari gula, atau diet tertentu berdasarkan jenis makanan.

Alih-alih hanya fokus pada 3 indikator tersebut, para peneliti kini mulai menyoroti pentingnya meal sequencing atau urutan makanan dalam sekali makan. Tak main-main, meal sequencing ternyata memiliki manfaat yang penting bagi kesehatan, lho. Jadi, yuk simak ulasannya dalam artikel ini.

Apa itu Meal Sequencing?

Meal sequencing adalah pola makan dengan mengurut jenis makanan tertentu. Dalam metode ini, sayuran non-pati berada di urutan awal, kemudian protein dan lemak, dan terakhir karbohidrat.

Hasil Penelitian

Diabetes Research baru-baru ini melakukan studi dengan responden wanita hamil dengan gestational diabetes mellitus (GDM). Hasil menunjukkan bahwa memakan karbohidrat di awal bisa menyebabkan lonjakan gula darah lebih tinggi. Sebaliknya, jika urutan makan diawali dengan sayur, lalu protein, baru karbohidrat, lonjakan gula darah jadi lebih terkendali.

Temuan serupa juga muncul dalam penelitian PATTERN Study di Tiongkok yang melibatkan orang dewasa sehat. Hasilnya, responden yang menerapkan urutan makan yang disarankan mengalami lonjakan gula darah yang lebih ringan serta pelepasan hormon kenyang (GLP-1) yang lebih baik.

Manfaat Meal Sequencing

Dilansir dari The News International, para peneliti mengklaim metode ini memiliki sejumlah manfaat, antara lain:

1. Mengurangi lonjakan gula darah setelah makan

Sayur yang tinggi serat, protein yang seimbang, serta lemak baik memperlambat pencernaan karbohidrat. Oleh karena itu, gula darah bisa naik lebih lambat dibandingkan jika karbohidrat dikonsumsi pertama. Manfaat ini diyakini memiliki pengaruh yang signifikan untuk kelompok orang yang berisiko mengalami diabetes.

2. Meningkatkan rasa kenyang (satiety)

Serat, protein, dan lemak juga membantu memperlambat pengosongan lambung. Proses ini kemudian melepaskan hormon seperti GLP-1 dan memberi sinyal kenyang lebih lama.

3. Membantu regulasi kalori

Dengan mengontrol lonjakan gula darah dan rasa kenyang yang lebih tahan lama, metode ini juga bisa mengurangi makan berlebihan tanpa harus mengontrol jumlah kalori secara ketat. Berat badan pun menjadi lebih terjaga.

Itu dia ulasan terkait meal sequencing atau urutan makan yang kini mulai digiatkan. Namun, para ahli gizi juga menekankan bahwa tiap orang memiliki respons metabolisme yang berbeda. Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu terutama diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan panduan pola makan yang sesuai.

Also Read

Tags

Leave a Comment