partikel.id – Infeksi virus Hanta tengah menjadi sorotan di kalangan masyarakat. Pasalnya, Kementerian Kesehatan RI baru-baru ini mengonfirmasi adanya temuan 8 kasus infeksi virus Hanta yang terdeteksi di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Meski sempat menimbulkan kekhawatiran, Kemenkes memastikan seluruh pasien telah sembuh dan tidak ada laporan kasus berat. Namun, apa sebenarnya virus Hanta? Mengapa gejala infeksi virus ini patut diwaspadai, dan bagaimana cara mencegahnya? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Penjelasan Singkat tentang Virus Hanta
Orthohantavirus atau lebih dikenal dengan sebutan virus Hanta merupakan salah satu jenis virus yang menjangkiti hewan pengerat, khususnya tikus. Penularannya ke manusia umumnya terjadi melalui paparan urin, air liur, atau kotoran dari tikus yang telah terinfeksi virus tersebut.
Meski infeksi virus Hanta tergolong penyakit yang jarang terjadi di Indonesia, tapi hal ini tak boleh dianggap sepele. Infeksi ini berpotensi menyebabkan sindrom demam berdarah dengan gangguan ginjal atau Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) jika tidak ditangani dengan cepat.
Gejala Umum dan Berat
Gejala awal infeksi ini sering kali mirip dengan flu biasa. Hal ini biasanya muncul 1 hingga 2 minggu setelah paparan virus. Namun, gejala juga dapat muncul lebih lama hingga 4 minggu kemudian dalam beberapa kasus. Adapun gejala umum infeksi virus Hanta antara lain:
- Demam tinggi secara tiba-tiba
- Sakit kepala
- Nyeri otot, terutama pada bagian otot besar seperti pinggul, punggung, dan paha
- Mual atau muntah
- Lemas berlebihan
Namun, gejala dapat kian berat jika infeksi virus telah berkembang menjadi sindrom demam berdarah dengan gangguan ginjal. Gejala berat umumnya disertai dengan:
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Perdarahan ringan seperti mimisan atau bintik merah di kulit
- Gangguan buang air kecil
- Gagal ginjal akut
Cara Mencegah
Beberapa langkah pencegahan yang dianjurkan untuk mengurangi risiko infeksi virus Hanta antara lain:
- Jaga kebersihan rumah dan lingkungan secara rutin, terutama dapur, gudang, dan tempat penyimpanan makanan
- Tutup lubang atau celah yang memungkinkan tikus masuk ke dalam rumah
- Gunakan sarung tangan dan masker saat membersihkan area yang kemungkinan terpapar kotoran tikus
- Hindari kebiasaan menumpuk sampah atau barang yang berpotensi menjadi sarang tikus
- Simpan sisa makanan dalam wadah tertutup rapat
Nah, itu dia ulasan singkat terkait infeksi virus Hanta, gejala umum dan berat hingga cara mencegahnya. Jika kamu pernah bersentuhan dengan tikus atau kotorannya dan mengalami gejala di atas, segera konsultasikan keluhanmu ke tenaga ahli di fasilitas kesehatan terdekat.