partikel.id – Musisi Irsyad Agni kembali menunjukkan sikap kritisnya terhadap isu sosial dan politik di Indonesia. Kali ini, ia meluncurkan single terbaru berjudul “palababi” sebagai bentuk perlawanan terhadap praktik teror primitif yang masih digunakan untuk membungkam kebebasan pers.
Lagu beserta video musiknya resmi dirilis pada 3 September 2025 di berbagai platform digital dan kanal YouTube resmi Irsyad Agni.
Latar Belakang Lahirnya “palababi”
Inspirasi lagu ini muncul dari insiden teror yang menimpa kantor media Tempo, di mana kepala babi dan bangkai hewan digunakan sebagai alat intimidasi. Bagi Irsyad, peristiwa itu bukan sekadar berita, melainkan sinyal bahaya bahwa ancaman terhadap kebebasan pers di Indonesia masih nyata.
“Saya merasa dipaksa untuk mengingat bahwa cara-cara primitif masih dianggap efektif untuk membungkam media,” ujar Irsyad.
Musik Sebagai Bentuk Perlawanan
Keresahan dan kemarahan tersebut kemudian dituangkan dalam komposisi musik yang keras dan penuh provokasi. Sejak bait pembuka dengan lirik lugas “kepala babi”, pendengar langsung dibawa pada suasana yang tidak nyaman, diperkuat dengan riff gitar yang menurut Irsyad “seperti alarm yang tidak pernah berhenti berbunyi.”
Berbeda dengan kritik yang diarahkan ke lembaga tertentu, “palababi” ditujukan kepada siapa saja yang seharusnya mengabdi kepada publik, namun justru lalai menjalankan tanggung jawabnya. Kekecewaan Irsyad semakin dalam ketika mendengar tanggapan dingin dari pejabat publik yang seolah menyepelekan aksi teror tersebut.
“Pernyataan seperti ‘ya dimasak saja’ bukan hanya komentar dangkal, tapi juga penghinaan terhadap akal sehat dan empati publik,” tegasnya.
Dari Kemarahan Jadi Karya
Sama seperti single “Raja Jawa”, lagu ini lahir dari energi kemarahan yang perlu disalurkan. Uniknya, proses penulisan “palababi” justru berlangsung di bulan Ramadan, momen yang bagi Irsyad menjadi ruang tepat untuk melepas amarah yang selama ini ia pendam.
“Saya menulis lagu ini dengan niat marah, untuk melawan apatisme yang terus dipelihara,” jelasnya. “Musiknya keras, nadanya tajam, dan setiap baris lirik diarahkan untuk menusuk rasa malu yang seharusnya dimiliki mereka yang duduk di kursi kekuasaan, tapi lupa siapa yang mereka layani.”
Baca Juga: Irsyad Agni Rilis “Raja Jawa”, Kritik Sosial Pedas Peringati Reformasi 1998
Pernyataan Tegas Melawan Apatisme
Dengan “palababi”, Irsyad Agni menghadirkan pernyataan sikap yang tegas: menolak apatisme, menolak normalisasi ketidakadilan, dan menolak bungkam atas ancaman terhadap kebebasan berekspresi.
“Ini adalah alarm keras yang menolak untuk diam,” kata Irsyad.
“palababi” kini sudah tersedia di seluruh platform musik digital, lengkap dengan video lirik yang dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Irsyad Agni.













