Irsyad Agni Rilis “Raja Jawa”, Kritik Sosial Pedas Peringati Reformasi 1998

Dzakwan Edza

Irsyad Agni Rilis "Raja Jawa", Kritik Sosial Pedas Peringati Reformasi 1998
Artwork/irsyad agni

Musisi Irsyad Agni kembali menunjukkan ketajamannya dalam merespons realitas sosial-politik Indonesia melalui karya musik. Setelah mendapat nominasi di Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2023 untuk kategori Karya Produksi Blues Terbaik lewat lagu “Rollin’”, Irsyad meluncurkan single terbaru berjudul “Raja Jawa” pada 21 Mei 2025, bertepatan dengan peringatan Reformasi 1998.

Single “Raja Jawa” menjadi pembuka untuk rangkaian rilisan menuju album kedua Irsyad yang dijadwalkan rilis akhir tahun ini. Lagu ini tampil sebagai manifesto musikal yang penuh amarah dan satire, menyuarakan keresahan publik terhadap sistem yang korup dan kebijakan yang dinilai absurd. Irsyad menyorot tajam berbagai isu seperti nepotisme, penanganan bencana yang lalai, hingga proses legislasi yang semena-mena.

“Tukang cebok diberi jabatan” dan “Gedung MK milik keponakan” adalah potongan lirik yang dengan lantang menyentil kenyataan politik Indonesia. Irsyad menyampaikan pesan-pesan tersebut melalui balutan musik yang memadukan alternative rock, blues-funk, dan nuansa gamelan tradisional.

Dalam lagu ini, Irsyad juga menggandeng Pandji Pragiwaksono yang dikenal sebagai kritikus sosial-politik. Pandji menyumbang monolog yang bukan sekadar interlude, tetapi menjadi penguat pesan perlawanan kolektif yang diusung lagu ini. Monolog tersebut memberikan ruang refleksi di tengah atmosfer musik yang penuh distorsi dan energi.

“Raja Jawa” ditulis pada malam ke-17 Ramadan 2025, dan seluruh proses produksi—dari penulisan, komposisi, rekaman, mixing, hingga mastering—ditangani sendiri oleh Irsyad. Pendekatan ini memperlihatkan dedikasi Irsyad terhadap visi artistik dan sosial yang hendak disampaikan.

Secara musikal, “Raja Jawa” menawarkan perpaduan khas antara akar tradisi dan semangat progresif. Unsur gamelan yang disisipkan menciptakan warna lokal yang kuat, namun tetap menyuarakan kritik yang bersifat universal.

“Raja Jawa” kini telah tersedia di seluruh platform digital dan dilengkapi dengan video lirik resmi di kanal YouTube Irsyad Agni. Lagu ini bukan hanya karya musik, tapi juga pengingat bahwa di tengah absurditas sistemik, musik tetap bisa menjadi alat perjuangan, penggerak kesadaran, dan pelindung nalar.

Also Read

[addtoany]

Leave a Comment