Kemenekraf dan Google Resmi Luncurkan Program Pelatihan Developer Game Berskala Global

Bunga Ruth

Kemenekraf dan Google Resmi Luncurkan Program Pelatihan Developer Game Berskala Global
Program Pelatihan Developer Game. Foto/Dok. Kemenekraf

JAKARTA  — Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) secara resmi meluncurkanbekerja sama dengan Google Asia Pacific. Acara peluncuran berlangsung di Thamrin Nine Ballroom Gold, Jakarta, pada Senin (21/4).

Program pelatihan ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional (ekraf), menciptakan lapangan kerja berkualitas, serta mengembangkan talenta digital di sektor industri gim yang terus berkembang.

Tujuan Ekonomi Kreatif

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa industri kreatif memiliki peran strategis dalam mendukung visi Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, untuk membuka lebih banyak lapangan kerja berkualitas di Indonesia.

“Ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru telah menjadi barometer perkembangan kreatif global dengan mengangkat nilai-nilai budaya Indonesia, ekspresi seni, kearifan lokal, dan talenta ke panggung dunia,” ujar Riefky.

Peluncuran Program Pelatihan Developer Game. Foto/Dok. Kemenekraf

Program Pelatihan Developer Game

Tahun ini, program pelatihan ini dirancang selama enam bulan dan bersifat mandiri. Peserta akan mendapatkan akses premium ke pembelajaran perangkat lunak Unity, pelatihan pengembangan gim bertaraf internasional, pengenalan teknologi kecerdasan buatan (AI), hingga bimbingan serta peluang magang dan pekerjaan.

Selain itu, program ini juga menargetkan 500 pengembang gim lokal untuk dilatih dengan standar global. Peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan akan mendapatkan sertifikat resmi dari Google dan Unity, yang diharapkan dapat memperkuat daya saing mereka di industri gim nasional maupun internasional.

Mendukung Pengambang Gim Indonesia untuk Bersaing Secara Global

Wakil Presiden Platforms and Devices Partnerships Google Asia Pacific, Karen Toa, menyampaikan optimisme terhadap potensi pasar Indonesia.

Pada 2023, pengembang gim Indonesia telah menghasilkan lebih dari Rp2,14 triliun. Ada 33.800 aplikasi aktif di Google Play yang dikembangkan oleh 10.400 pengembang asal Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan lokal agar mampu bersaing di kancah global serta memanfaatkan teknologi baru seperti AI,” jelas Karen.

Ia menambahkan, Google berkomitmen untuk mendukung kelahiran lebih banyak pengembang gim dari Indonesia dan menjembatani mereka dengan pasar internasional.

“Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam ekonomi kreatif digital,” tambahnya.

Peluncuran program ini turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari Google, di antaranya Kunal Soni (Director, Scaled Partner Management & Ecosystem Partnerships, Google Play Asia Pacific), Putri Alam (Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik, Google Indonesia), Agung Pamungkas (Manager Government Affairs & Public Policy, Google Indonesia), Giuseppe Stasolla (Ecosystem Lead, Google Play Southeast Asia), serta Shafiq Husein (Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia).

Dari pihak Kemenekraf, turut hadir mendampingi Menteri Teuku Riefky antara lain Wakil Menteri Irene Umar, Sekretaris Kementerian Dessy Ruhayati, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Media Agustini Rahayu, serta Direktur Gim Luat S.P. Sihombing.

Also Read

Leave a Comment