Mengenal Sejarah Moshing, Tradisi Enerjik di Tengah Gigs Musik Metal dan Punk

partikel.id

Ilustrasi moshing (pexels/Jonathan Cooper)
Ilustrasi moshing. Foto: pexels/Jonathan Cooper

Moshing menjadi bagian tak terpisahkan dari atmosfer konser musik cadas. Aktivitas ini identik dengan kerumunan penonton yang saling dorong, melompat, dan bergerak agresif mengikuti irama musik keras seperti punk, hardcore, dan metal. Meskipun sudah sangat populer di kalangan penggemar gigs, tak banyak yang mengetahui sejarah dan asal-usul moshing sebagai bagian dari budaya musik.

Sejarah dan asal-usul moshing

Menurut Variety Store TV, moshing pertama kali muncul antara tahun 1975 hingga 1980 di Los Angeles, Amerika Serikat. Saat itu, komunitas punk yang aktif datang ke pertunjukan musik sering melakukan gerakan menari yang dikenal dengan nama pogo. Tarian ini menjadi cara ekspresif anak-anak punk dan ska dalam menikmati musik favorit mereka.

Tak hanya komunitas punk, para penggemar hardcore juga mengembangkan gaya moshing mereka sendiri, yang dikenal sebagai slam dancing. Gerakan ini mirip dengan pogo, di mana para penonton berjalan mengelilingi panggung sambil menggerakkan tangan dan saling mendorong satu sama lain.

Seiring waktu, berbagai bentuk tarian ekstrem ini kemudian dikenal dengan istilah moshing, dan area tempat para penonton melakukan aktivitas ini disebut sebagai mosh pit. Dalam konteks budaya gigs, moshing dianggap sebagai bentuk penerimaan energi yang diberikan musisi kepada penonton. Para pengunjung konser lalu menyalurkan kembali energi itu lewat gerakan fisik yang intens di mosh pit.

Kontroversi moshing yang pernah terjadi

Namun, meski dianggap sebagai bentuk ekspresi dan bagian dari pengalaman konser, moshing tak luput dari kontroversi. Salah satu kasus paling dikenal adalah insiden tragis yang terjadi pada 1995. Bernadette O’Brien, seorang remaja berusia 17 tahun, meninggal dunia akibat moshing yang terlalu agresif saat menghadiri konser The Smashing Pumpkins di Dublin, Irlandia. Sejak kejadian itu, The Smashing Pumpkins menyatakan sikap menolak moshing dalam setiap penampilan mereka.

Moshing sebagai simbol kebebasan berekspresi dan solidaritas 

Meskipun begitu, praktik moshing terus bertahan dan bahkan meluas ke berbagai genre musik keras. Kini, moshing bukan hanya terjadi di konser punk atau hardcore, tapi juga menjadi pemandangan umum dalam konser metal. Budaya ini telah berkembang menjadi simbol kebebasan berekspresi dan solidaritas dalam komunitas musik cadas.

Dengan sejarah yang panjang dan dampak yang kompleks, moshing tetap menjadi bagian khas dari gigs, menghadirkan semangat kolektif yang kuat antara musisi dan penonton. Namun demikian, penting bagi semua pihak untuk mengutamakan keselamatan agar energi yang dilepaskan tetap dalam batas yang aman.

Also Read

Leave a Comment