Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi membuka Kick Off program Badan Ekraf for Startup (BEKUP) 2025 sebagai wujud komitmen kuat pemerintah dalam menggerakkan inovasi startup sekaligus membuka lapangan kerja baru di Indonesia pada 2 Juni 2025. Program BEKUP berfokus pada penguatan subsektor aplikasi dan pengembangan ekosistem digital, yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif nasional mulai dari tingkat daerah.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan bahwa BEKUP telah membuktikan dampaknya dalam mendorong pertumbuhan startup Indonesia. “Dengan dukungan lebih dari 80 mentor, BEKUP berhasil membantu 42,5% founder meningkatkan pendapatan, 58% mengakses pendanaan, dan 72% membuka lapangan kerja baru,” ujar Menteri Riefky dalam acara yang digelar di Ballroom Thamrin Nine, Jakarta, Senin (2/6).
Program yang sudah berjalan sejak 2016 ini telah menjangkau lebih dari 20 kota, menginkubasi lebih dari 330 startup dari 1.300 pendaftar, serta mencapai tingkat kelangsungan hidup bisnis sebesar 50% dalam lima tahun terakhir. Hal ini menegaskan posisi BEKUP bukan sekadar inkubator biasa, melainkan akselerator yang menggerakkan inovasi dan berdampak sosial di ekosistem startup Tanah Air.
Potensi subsektor aplikasi sebagai bagian dari ekonomi kreatif sangat besar, terutama di tengah perkembangan pesat ekonomi digital di Indonesia yang didukung oleh pertumbuhan pengguna internet dan bonus demografi.
Daftar startup alumni BEKUP yang telah meraih prestasi gemilang
- Atourin yang mendigitalisasi 354 Desa Wisata dengan lebih dari 900 produk wisata.
- Surplus, startup bersertifikasi B-Corp pertama di Indonesia, yang membantu mengurangi limbah dengan menjual produk clearance sale dan menghemat emisi CO2 hingga 10.000 ton.
- Lister, startup edutech yang sukses meraih pendanaan internasional.
- KlinikGo, penyedia layanan telehealth yang telah menjalin kemitraan regional di Malaysia.
Menteri Riefky mengajak seluruh peserta BEKUP untuk memanfaatkan program ini sebagai katalis pertumbuhan. “Mari kita gunakan kesempatan ini untuk belajar, tumbuh, dan membangun jejaring kuat agar dapat melahirkan startup tangguh yang bukan hanya menjadi unicorn, tapi juga penggerak perubahan sosial dan ekonomi Indonesia,” tegasnya.
Dalam sesi diskusi panel bertema Back to Fundamentals: Turning Vision Into Investment-Ready Ventures, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menegaskan pentingnya kolaborasi antara startup, investor, industri, dan pembuat kebijakan. “Kami berupaya membuka akses pendanaan dan pasar agar startup dapat bertahan dan berkembang secara berkelanjutan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Anissa Dyah Setyowati dari SEA VC Investment Spiral Ventures menekankan bahwa para founder harus memiliki mindset yang realistis dan tata kelola yang baik. “Fondasi kuat dapat diwujudkan melalui laporan keuangan transparan dan track record yang jelas, bukan sekadar ambisi,” tambahnya.
Acara Kick Off BEKUP 2025 ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Cheryl Tanzil, Founder & Chairperson Kumpul Faye Wongso, CEO Dicoding Narenda Wicaksono, dan lainnya, serta jajaran pejabat Kemenekraf.
Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi lintas sektor, BEKUP 2025 diharapkan menjadi motor penggerak utama dalam mendorong startup kreatif yang inovatif dan menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi masyarakat Indonesia.