Setiap tahun, umat Islam merayakan dua hari besar: Idulfitri dan Iduladha. Kedua hari raya tersebut diawali dengan salat Id yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Meski pelaksanaannya terlihat serupa, ternyata terdapat perbedaan penting antara salat Idulfitri dan Iduladha yang perlu Anda ketahui agar ibadah lebih sempurna dan bermakna.
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
1. Perbedaan Waktu Pelaksanaan
Salat Idulfitri dilaksanakan pada 1 Syawal, tepat setelah berakhirnya bulan Ramadan. Salat Iduladha dilakukan pada 10 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari penyembelihan hewan kurban dan puncak ibadah haji.
Awal Waktu: Kedua salat ini disunnahkan dilakukan setelah matahari terbit sekitar 15–20 menit (setelah waktu syuruq).
Batas Akhir Waktu: Tidak boleh dilakukan setelah tergelincir matahari (zawal), yakni saat masuk waktu Zuhur.
- Catatan Penting:
Salat Iduladha disunnahkan untuk dilaksanakan lebih awal, agar kaum Muslimin bisa segera menyembelih hewan kurban. Sedangkan, salat Idulfitri disunnahkan untuk dilaksanakan agak diakhirkan, agar memberi kesempatan umat Islam menunaikan zakat fitrah sebelum salat.
2. Perbedaan Niat Salat
Meskipun keduanya merupakan salat sunnah dua rakaat, pelafalan niatnya sedikit berbeda:
- Niat Salat Idulfitri:
Ushallī sunnatan li ‘īdil-fiṭri rak‘ataini mustaqbilal-qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
- Niat Salat Iduladha:
Ushallī sunnatan li ‘īdil-aḍḥā rak‘ataini mustaqbilal-qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.
Catatan: Niat dalam hati sudah mencukupi. Melafalkan niat hanya sebagai sarana membantu menghadirkan kesadaran dalam ibadah.
3. Jumlah Takbir Tambahan (Takbir Zawaid)
Rakaat pertama: 7 kali takbir (di luar takbiratul ihram)
Rakaat kedua: 5 kali takbir (di luar takbir saat bangkit dari sujud)
Takbir ini disunnahkan dan disebut takbir zawaid, yang menambah kekhusyukan serta membedakan salat Id dari salat lainnya.
4. Sunnah Sebelum dan Sesudah Salat
- Idulfitri:
Disunnahkan makan terlebih dahulu sebelum salat, sebagai tanda berakhirnya puasa dan bentuk rasa syukur. - Iduladha:
Disunnahkan tidak makan terlebih dahulu sebelum salat, dan baru makan setelah penyembelihan hewan kurban. Hal ini sesuai dengan teladan Rasulullah SAW.
“Rasulullah SAW tidak berangkat salat pada hari Iduladha sebelum makan dari hasil sembelihannya.”
(HR. Ahmad dan Tirmidzi)
5. Waktu dan Bacaan Takbir
- Takbir Idulfitri: Dimulai dari malam takbiran (1 Syawal) hingga sebelum salat Id.
- Takbir Iduladha: Dimulai dari 9 Dzulhijjah (pagi hari Arafah) hingga 13 Dzulhijjah (akhir hari Tasyrik).
Bacaan takbir pada Iduladha lebih panjang dan lebih sering diucapkan, termasuk setelah salat wajib di hari-hari Tasyrik.
6. Hukum dan Keutamaannya
Salat Id termasuk sunnah muakkad — sangat dianjurkan dan tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW.
✔ Dapat dilaksanakan berjamaah atau sendiri (munfarid) jika terlewat.
✔ Disertai khutbah setelah salat, bukan sebelumnya.
✔ Tidak diawali dengan azan dan iqamah, sebagaimana dijelaskan dalam hadis shahih (HR. Muslim).
7. Makna dan Hikmah di Balik Dua Hari Raya
- Idulfitri:
Menjadi momen kemenangan setelah sebulan penuh menahan hawa nafsu. Idulfitri adalah tentang syukur, silaturahmi, dan kembali ke fitrah. - Iduladha:
Mengajarkan nilai ketundukan dan pengorbanan, merujuk pada kisah agung Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Iduladha memperkuat semangat ketaatan, keikhlasan, dan solidaritas sosial melalui kurban.
Mengetahui perbedaan antara Salat Idulfitri dan Iduladha membantu kita menjalani ibadah dengan lebih benar, penuh kesadaran, dan sesuai sunnah Rasulullah SAW. Mari sambut hari raya dengan hati yang lapang, ibadah yang sahih, dan semangat kebersamaan.
“Dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.”
(QS. Al-Kautsar: 2)
