TPNPB Klaim Eksekusi 11 Anggota Militer Indonesia yang Menyamar sebagai Pendulang Emas di Yahukimo

Dzakwan Edza

TPNPB Klaim Eksekusi 11 Anggota Militer Indonesia yang Menyamar sebagai Pendulang Emas di Yahukimo
TPNPB Eksekusi 11 Tentara Indonesia. Foto/Nichollas Harrison

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengklaim telah mengeksekusi 11 anggota militer Indonesia. Mereka disebut menyamar sebagai pendulang emas di Yahukimo, Papua.

Pernyataan ini disampaikan oleh Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom, dalam siaran pers tertulis pada Selasa, 8 April 2025.

Menurut Sebby, laporan resmi telah diterima oleh Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB dari Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Brigadir Jenderal Elkius Kobak, pada pukul 21.00 WIT.

Dalam laporan itu, disebutkan bahwa eksekusi dilakukan oleh pasukan Kodap XVI Yahukimo. Pasukan tersebut terdiri dari Batalion Yamue dan Batalion WSM, dengan bantuan dari pasukan Kodap III Ndugama Derakma.

“Pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo dari Batalion Yamue dan Batalion WSM, yang diperbantukan dari Kodap III Ndugama Derakma, telah berhasil eksekusi mati sebelas (11) anggota militer Pemerintah Indonesia yang menyamar sebagai pendulang emas di wilayah operasi TPNPB,” tulis Sebby.

Kronologi Eksekusi 11 Tentara Indonesia

Operasi eksekusi berlangsung selama tiga hari, yakni sejak 6 hingga 8 April 2025.

Komandan Batalion Yamue, Mayor Homy Heluka, bersama Komandan Batalion WSM, Almarhum Giban, memimpin langsung jalannya operasi.

Selama operasi tersebut, sebelas anggota militer Indonesia tewas di lokasi kejadian. Selain itu, tiga orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

“Seluruh pasukan dipimpin oleh kami bersama kedua Komandan Operasi yakni Dejen Heluka dan Karis Giban. Pembunuhan berlangsung selama tiga hari berturut-turut hingga hari ini, Selasa 8 April 2025,” lanjut laporan dari lapangan.

Pesan TPNPB untuk Presiden Prabowo

Selain menyampaikan klaim eksekusi, TPNPB juga mengirimkan pesan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Mereka mendesak pemerintah untuk menghentikan pengiriman pasukan ke Papua, khususnya jika menggunakan penyamaran sebagai pekerja sipil.

“Kami sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera hentikan pengiriman pasukan ke Papua yang disamarkan sebagai pendulang emas, tukang bangunan, tukang bakso, dan sebagainya. Jika tidak, kami akan bunuh mereka,” tegas Sebby Sambom.

Menurut TPNPB, tindakan ini dilakukan berdasarkan pengakuan Panglima TNI, yang menyatakan bahwa para pendulang emas tersebut adalah bagian dari anggotanya.

Situasi Terkini di Papua

Konflik bersenjata di Papua, terutama di wilayah Yahukimo, terus mengalami eskalasi dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok separatis bersenjata, seperti TPNPB, semakin gencar melancarkan serangan terhadap aparat militer.

Also Read

[addtoany]

Tags

Leave a Comment