Viral dan Ikonik, Pacu Jalur Dapat Restu Daftar ke UNESCO

Bunga Ruth

Pacu Jalur Riau - image by Media Center Riau

partikel.id – Tradisi mendayung perahu panjang yang memikat, Pacu Jalur tengah melangkah menuju panggung dunia. Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby, secara resmi menyerahkan surat permohonan kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon agar Pacu Jalur didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Dunia ke UNESCO.

Langkah ini bukan sekadar formalitas administratif. Bagi masyarakat Kuantan Singingi, Riau, Pacu Jalur adalah simbol jati diri, sejarah, dan spiritualitas yang hidup sejak ratusan tahun silam.

โ€œPacu Jalur bukan hanya perlombaan perahu. Ia adalah warisan budaya yang mengandung nilai sejarah, kebersamaan, hingga kebanggaan masyarakat Kuansing,โ€ ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kuansing, Azhar.

Pacu Jalur, dari Sungai Kuantan hingga viral di dunia maya

Keindahan dan kekuatan budaya Pacu Jalur sudah dikenal luas, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di kawasan ASEAN. Kini, berkat viralnya tren aura farming di TikTok yang menampilkan momen magis para penari cilik di atas perahu Pacu Jalur, tradisi ini kembali mencuri perhatian dunia. Salah satu sorotan viral datang dari penampilan Rayyan Arkan Dikha, bocah 11 tahun yang menari penuh semangat di atas jalurโ€”sebutan untuk perahu panjang khas Kuansing.

Tren ini memperkuat urgensi pendaftaran Pacu Jalur ke UNESCO.

โ€œKita perlu bergerak cepat agar tidak ada negara lain yang mengklaim budaya kita,โ€ tegas Azhar dalam wawancara dengan RRI Pro 3, Sabtu (12/7/2025).

Pemerintah pusat dukung penuh upaya internasionalisasi budaya

Menanggapi permohonan resmi dari Pemkab Kuansing, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyatakan dukungannya. Ia menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk mempercepat proses pendaftaran Pacu Jalur ke UNESCO.

โ€œTradisi Pacu Jalur sudah kami tetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Ini jadi modal awal yang sangat penting untuk melangkah ke tahap internasional,โ€ jelas Fadli Zon di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Menurutnya, langkah ini bukan hanya soal pengakuan formal, tetapi bagian dari misi strategis untuk menjadikan kebudayaan Indonesia sebagai kekuatan lunak (soft power) di mata dunia.

Tahapan panjang menuju pengakuan dunia

Proses pendaftaran warisan budaya ke UNESCO bukanlah perkara sekejap. Ia melibatkan tahapan yang panjang dan kompleks, mulai dari pengakuan sebagai WBTB nasional, hingga penyusunan dossier lengkap yang memuat latar belakang sejarah, praktik budaya, nilai-nilai, serta dokumentasi ilmiah yang valid.

Setelah seleksi awal, tim budaya Indonesia harus mempresentasikan Pacu Jalur di hadapan Komite Warisan Budaya UNESCO. Jika lolos, tahap berikutnya adalah penyusunan dossier lanjutan dan pengiriman nominasi resmi. Bila disetujui, negara pengusul diwajibkan menyusun laporan berkala tentang pelestarian tradisi tersebut.

Karena kompleksitasnya, proses ini bisa memakan waktu bertahun-tahun. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, hingga komunitas lokal sangat dibutuhkan agar Pacu Jalur dapat berdiri sejajar dengan warisan budaya dunia lainnya seperti Wayang, Batik, dan Angklung.

Menjaga warisan, merawat identitas

UNESCO sebagai badan internasional di bawah PBB memiliki mandat memelihara keragaman budaya dunia sebagai bentuk kekayaan umat manusia. Dengan masuknya Pacu Jalur dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda Dunia, bukan hanya prestasi yang diraih, tetapi juga perlindungan jangka panjang terhadap eksistensi budaya tersebut.

Bagi masyarakat Kuansing, pengakuan dunia terhadap Pacu Jalur adalah kemenangan kolektif. Sebuah bukti bahwa tradisi yang hidup di tengah aliran Sungai Kuantan tak kalah berharga dibandingkan budaya mana pun di dunia.

Also Read

[addtoany]

Leave a Comment