Jakarta – Iduladha menjadi salah satu momen penuh makna bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai perayaan keimanan dan kepedulian sosial, Iduladha juga identik dengan hidangan daging kurban yang melimpah. Namun, euforia menyantap daging merah seringkali membuat kita lupa bahwa konsumsi berlebihan tanpa pengolahan yang tepat bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Dari peningkatan kadar kolesterol, tekanan darah, hingga risiko penyakit kronis, semua itu bisa diminimalisir jika kita bijak mengolah dan mengonsumsi daging kurban.
Berikut ini 10 Tips Sehat Konsumsi Daging Kurban saat Iduladha: Tetap Nikmat Tanpa Takut Kolesterol:
1. Pilih Bagian Daging Rendah Lemak
Has dalam atau has luar menjadi pilihan terbaik karena mengandung lemak minimal dibandingkan bagian lainnya. Untuk bagian sengkel atau betis yang bertekstur kenyal, lakukan perebusan awal agar lemak terpisah dari serat daging.
2. Wajib Rebus Daging Sebelum Diolah
Sebelum diolah lebih lanjut, rebus daging dalam air mendidih selama 10–15 menit. Buang air rebusannya untuk menghilangkan bau prengus, mengurangi lemak, serta meminimalisir bakteri dan virus.
Langkah ini sangat penting, apalagi mengingat potensi risiko penyakit dari hewan kurban seperti penyakit mulut dan kuku.
3. Gunakan Metode Memasak Rendah Lemak
Gunakan air fryer untuk mengolah daging menjadi sate atau potongan panggang dengan sedikit atau tanpa minyak.
Kukus atau buat masakan berkuah seperti sop, gulai, dan tongseng tanpa santan berlebih atau santan yang dipanaskan berulang kali.
Teknik ini membantu Anda tetap bisa menikmati rasa lezat daging tanpa mengorbankan kesehatan.
4. Atur Porsi dan Penyimpanan dengan Bijak
Mengutip dalam wawancara Metro TV Kiat Aman dan Sehat Kelola Daging Kurban bersama dr. Tan Shot Yen, seorang ahli nutrisi bahwa:
“Bagi daging kurban menjadi beberapa porsi kecil dan simpan dalam freezer hingga 3 bulan. Strategi ini mencegah konsumsi berlebihan dalam waktu singkat dan menjaga kualitas daging tetap segar.”
Tips tambahan: tandai setiap kemasan dengan tanggal penyimpanan untuk membantu manajemen stok dan konsumsi harian.
5. Pemilihan Bahan
- Garam: Gunakan garam himalaya atau garam laut dalam jumlah minimal, terutama bagi yang memiliki riwayat hipertensi.
- Minyak: Gantilah minyak kelapa sawit atau margarin dengan olive oil atau minyak canola yang lebih rendah lemak jenuh.
- Gula: Jika menggunakan pemanis (seperti madu), pastikan madu murni tanpa tambahan gula. Hindari gula pasir putih sebisa mungkin.
- Rempah Alami: Jahe, kunyit, ketumbar, lada hitam, dan kayu manis bisa menjadi bumbu pengganti penyedap instan.
6. Padukan dengan Sayur dan Buah
Konsumsi daging bersama sayur dan buah memberikan rasa kenyang lebih lama. Terapkan aturan “setengah piring untuk sayur dan buah, sisanya untuk makanan pokok dan protein.”
Kombinasi sayuran berwarna dan buah-buahan segar akan memperkaya vitamin dan antioksidan dalam tubuh, sekaligus menyeimbangkan protein hewani.
7. Hindari Pemanasan Santan Berulang
Santan yang dipanaskan berkali-kali dapat berubah menjadi lemak jenuh berbahaya. Gunakan santan segar dan hindari pemanasan berulang untuk menjaga kualitas nutrisi.
8. Perhatikan Kondisi Kesehatan Khusus
Untuk penderita kolesterol tinggi, asam urat, atau gangguan ginjal: Batasi konsumsi daging merah dengan porsi protein setara telapak tangan, kombinasikan dengan protein nabati.
Untuk anak-anak: Kebutuhan protein hewani lebih tinggi selama masa pertumbuhan, sehingga konsumsi daging relatif lebih bebas namun tetap dalam porsi wajar.
9. Penyebab Kolesterol
Dr. Tan mengingatkan bahwa 80% kolesterol dalam tubuh diproduksi secara internal, hanya 20% berasal dari makanan. Jadi, lonjakan kolesterol bukan semata karena konsumsi daging kurban, melainkan pola makan yang tidak terkontrol secara keseluruhan.
10. Dampak Lingkungan yang Perlu Dipertimbangkan
Konsumsi daging merah berlebihan tidak hanya berdampak pada kesehatan (meningkatkan risiko kanker kolorektal) tetapi juga lingkungan. Peternakan membutuhkan sumber daya besar dan menghasilkan polusi.
Iduladha sebagai momen berbagi mengajarkan kita untuk mengonsumsi daging secara bertanggung jawab – tidak hanya untuk kesehatan pribadi, tetapi juga kepedulian sosial dan lingkungan.
Dengan memilih bagian yang tepat, mengolah secara higienis, mengonsumsi dalam porsi seimbang, dan melengkapi dengan sayur serta buah, Anda tetap bisa merayakan Iduladha secara lezat dan sehat.